Minggu, 20 Oktober 2013

MENGAWASI PRODUKTIFITAS KREATIF DIRI SENDIRI

Menjadi bos bagi diri kita sendiri bisa berarti juga menjadi pengawas bagi produktifistas diri. Menurut survei tahun 2013 oleh Marketing Services Experian menyebutkan bahwa orang di Amerika rata-rata menghabiskan setiap jam untuk kegiatan online, 16 menit dihabiskan di situs media sosial, sembilan menit dihabiskan di situs hiburan dan lima menit dihabiskan untuk belanja online.
Facebook dan Twitter dianggap hampir selalu lebih menyenangkan daripada bekerja. Konsumsi media digital ibarat cara untuk diet dan lebih berdampak pada meningkatnya obesitas mental karena terlalu banyak mengkonsumsi sejumlah besar informasi setiap harinya. Hal itu berarti bahwa manajer harus mampu mengambil keuntungan dari alat yang tersedia yang dapat membantu berkurangnya produktifitas. Terdapat 5 cara untuk menjadikan seseorang lebih produktif yaitu sebagai berikut:
  1. Penyelamatan Waktu, penting dilakukan agar kita bisa menyusun prioritas waktu untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat maka semakin baik pula produktifitas kita.
  2. Pelacakan Waktu, merupakan proses evaluasi diri atas apa saja yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengukur efisiensi diri.
  3. Blokir Gangguan, dilakukan karena gangguan akan terus datang. Arti dari gangguan adalah hal-hal yang menghambat kita untuk menyelesaikan pekerjaan.
  4. Abaikan Hal-Hal yang tidak Berhubungan dengan Pekerjaan, penting dilakukan karena tidak semua hal yang dijumpai itu berhubungan dengan pekerjaan utama dan hal itu bisa menjadi hambatan penyelesaian pekerjaan.
  5. Kontrol Diri, pengendalian diri ini memang sangat harus dilakukan oleh setiap orang agar mampu memiliki pemahaman yang kuat tentang mana saja yang memang harus diselesaikan secara cepat agar tidak membuang waktu.

MEMILIH ORANG YANG TEPAT DALAM SETIAP TAHAPAN BISNIS KREATIF

Dalam setiap perusahaan yang bertempur dalam sektor kreatif, nasibnya di masa depan sangat tergantung pada tim kreatif yang dimiliki. Jadi, perusahaan yang ingin menjadi sebuah entitas bisnis yang kuat dalam sektor kreatif harus memiliki langkah-langkah untuk merakit sebuah tim kreatif yang dibangun untuk meraih kesuksesan bersama. Langkah-langkah tersebut dibagi dalam berbagai tahapan sebagai berikut:
Tahap 1 – Para Pendiri
Langkah pertama dan bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit adalah mengevaluasi mitra atau pesaing bisnis.
Tahap 2 – Advisors, Part Timer atau Karyawan Kontrak
Perusahaan kreatif perlu memiliki tim kreatif yang teridiri dari personal trainerdomain expertconnector yang bisa menciptakan perkenalan dan menjalin hubungan dengan huge networksindustrial celebrity untuk brand dan technical experts.
Tahap 3 – Full Time Staffs
Kapan sebaiknya perusahaan merekrut karyawan full time? Inilah pertanyaan yang biasanya menyibukkan pendiri perusahaan kreatif. Keuangan akan menentukan kesiapan perusahaan untuk mengambil langkah ini. Ketika perusahaan memiliki infus modal, maka perusahaan memiliki kesiapan untuk merekrut lebih banyak tenaga ahli.
Tahap 4 – Quality Control
Perusahaan harus dapat memutuskan apakah akan mempekerjakan orang-orang yang memiliki kekuatan besar atau yang tidak memiliki kelemahan utama. Orang-orang terbaik yang memperkuat tim kreatif merupakan syarat utama agar perusahaan dapat menghasilkan produk-produk kreatif yang prima, karena mampu menjalankan fungsi quality control yang baik.

MEMILIH TIM KREATIF

Terkadang bisnis kreatif yang dijalankan terjebak dalam situasi sulit atau kesalahan-kesalahan manajerial kian menumpuk. Agar dapat menemukan jalan keluar dari masa sulit, manajer kreatif mungkin perlu menginstropeksi diri sendiri dengan beberapa pertanyaan sederhana. Sangat penting untuk terlebih dahulu mengamati segala hal yang terjadi di sekitar bisnis kreatif yang dijalankan. Meneliti kembali lebih dekat pada rincian dari bisnis kreatif dan mencari tahu perkembangan terbaru yang terjadi pada pesaing.
Setelah manajer kreatif sadar akan situasi bisnis kreatifnya, maka harus bisa mengidentifikasi berbagai hal yang dapat dilakukan terkait dengan situasi tersebut, sehingga dapat membantu manajer kreatif rencana aksi untuk melepaskan diri dari jebakan situasi yang sulit. Misalnya, jika manajer kreatif ternyata terus menerus mengoreksi karyawan, mempertanyakan mengapa dan apa yang dapat dilakukan tentang hal itu dapat mengungkapkan bagaimana manajer kreatif dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan mencapai tujuan.
Salah satu hal yang perlu dicatat, tidak peduli seberapa brilian ide bisnis kreatif adalah kesuksesan startup bisnis kreatif tergantung pada sumber daya manusia kreatif. Bersamaan dengan karyawan utama, manajer kreatif perlu memiliki lima macam penasehat kreatif yaitu personal trainerdomain expertconnector yang bisa menciptakan perkenalan dan menjalin hubungan dengan huge networksindustrial celebrity untuk brand dan technical experts. Lima elemen tim tersebut juga harus dihire sesuai dengan kriteria yang tepat dan memilikichemistry yang kuat dengan manajer kreatif.

DESAIN PADA MASA PERANG DUNIA II

Perang Dunia II berakibat cukup berat pada proses perancangan dan pembuatan produk konsumsi. Negara-negara yang ikut berperang menerapkan pembatasan ketat terhadap penggunaan bahan-bahan yang bernilai strategis, penggunaan tenaga kerja dan pabrik. Inggris adalah negara yang paling ketat mengatur produksi barang-barang konsumsi melalui sebuah lembaga khusus yang menetapkan bentuk/desain alat rumah tangga hingga menentukan siapa pembuatnya dan berapa harganya. Pengaturan penyeragaman ini juga terjadi di Jerman. Hal ini bertujuan agar dana yang dimiliki lebih diprioritaskan untuk kemajuan dan kelancaran produksi barang-barang kebutuhan perang.
Sesudah perang dunia kedua berakhir tahun 1940-an hingga 1950-an, kekurangan tenaga kerja serta bahan baku masih melanda negara-negara peserta perang. Barang-barang sisa perang banyak dimanfaatkan untuk produksi barang untuk sipil. Du Pount yang selama perang menciptakan bahan nylon yang kuat untuk bahan parasut, setelah perang difungsikan sebagai Uphol-stery kursi. Kemudian ditemukan pula bahan kimia Polymer/plastik yang kuat dan tidak mudah pecah oleh Earl S. Tupper menghasilkan sarana rumah tangga dari bahan plastik yang terkenal hingga kini. Charles Eames dan Ray Eames mendesain kursi dari bahan campuran fiberglass.
Secara garis besar dapat disebut bahwa perang dunia kedua menjadi momentum bagi desain untuk tampil sebagai Profesi yang sangat penting artinya bagi masyarakat modern. Beberapa contoh desain pada masa perang dunia II.
Perang Dunia I dan Perang Dunia II, mengakibatkan berbagai macam masalah dalam kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya adalah kehidupan berkesenian dan dunia industri. Dalam dunia industri terjadi perubahan besar dalam membuat karya dan hal ini berhubungan dengan desain. Berkaitan dengan hal ini, maka ada dua materi khusus sebagai pengantar dalam pembahasan berikutnya, yaitu Psikologi Gestal dan Semiotika.
Gestalt atau gestaltung adalah kata Jerman yang berarti susunan yang bersifat menyeluruh. Psikologi gestalt dimulai ketika pada tahun 1890 seorang ahli psikologi Jerman Christian Von Ehrenfels menerbitkan sebuah esensi berjudul “on Gestalt Qualities”, dimana ia menyatakan “gestalt lebih besar dari penjumlahan bagian-bagian” dengan kata lain, persepsi kita terhadap suatu objek dipengaruhi oleh susunan obyek-obyek lain disekitarnya (Arief, 1999:78). Sedangkan dalam web http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt dijelaskan pula Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.
Kemudian ditahun 1910-1912 pendapat Christian Von dikembangkan lebih jauh oleh Max Wertheimer bersama rekan kerjanya Wolfgang Kohler dan juga psikolog lain kurt koffka. Max membahas tentang bagaimana manusia menyerap dan mengelompokkan suatu benda yang berada dilingkungan benda-benda lain dengan kata lain pola persepsi manusia dalam melihat benda dialam memiliki pola-pola tertentu. Kegunaan Teori gestalt banyak dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa lainnya, karena banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Persepsi jenis ini bisa terbentuk karena:
  1. Similary (Pengelompokan berdasarkan persamaan)
  2. Proximity (pengelompokan berdasarkan jarak atau kedekatan)
  3. Continuation (mata akan mengikuti arah suatu garis atau sumbu)
  4. Closure (bentuk yang mudah dikenali namuntidak utuh akan dianggab kesatuan utuh)
  5. Figure/Ground (persepsi manusia akan berusaha membedakan objek dengan latar
Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari pola-pola yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut pragnan.

MENGAWASI PRODUKTIFITAS KREATIF DIRI SENDIRI

Menjadi bos bagi diri kita sendiri bisa berarti juga menjadi pengawas bagi produktifistas diri. Menurut survei tahun 2013 oleh Marketing Se...